Efektifitas Pestisida Merupakan daya bunuh pestisida terhadap OPT. Pestisida yang baik memiliki daya bunuh yang cukup untuk mengendalikan OPT dengan dosis yang rendah sehingga memperkecil dampat buruk terhadap lingkungan.
Selektifitas Pestisida
Merupakan kemampuan pestisida membunuh beberapa jenis organisme. Disarankan untuk menggunakan pestisida yang bersifat selektif atau berspektrum sempit. Dimana pestisida tersebut hanya membunuh OPT sasaran tanpa membahayakan organisme lain termasuk musuh alami OPT.
Fototoksisitas Pestisida
Merupakan suatu efek samping aplikasi pestisida yang dapat menimbulkan keracunan bagi tanaman yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal setelah aplikasi pestisida. Oleh karena itu tidak boleh menggunakan pestisida secara tidak terukur atau berlebihan.
Residu Pestisida
Adalah kemampuan pestisida bertahan dalam bentuk racun setelah penyemprotan. Residu yang terlalu lama akan berbahaya bagi manusia dan lingkungan, sedangkan residu yang terlalu pendek akan mengurangi efektifitas pestisida dalam pengendalian OPT.
Persistensi Pestisida
Kemampuan pestisida bertahan dalam bentuk racun di dalam tanah. Pestisida yang memiliki persistensi tinggi akan sangat berbahaya bagi lingkungan.
Resistensi Pestisida
Merupakan kekebalan OPT terhadap pestisida. Pestisida yang memiliki potensi resistensi tinggi sebaiknya tidak digunakan. Untuk mencegah resistensi pada hama/penyakit terhadap salah satu jenis pestisida, sebaiknya dilakukan penggantian bahan aktif setiap kali aplikasi pestisida.
LD 50 atau Lethal Dosage 50%
Besarnya dosis yang dapat mematikan 50% dari jumlah mamalia percobaan. Pestisida yang memiliki LD 50 tinggi berarti hanya dengan dosis yang sangat tinggi pestisida tersebut dapat mematikan mamalia. Dalam penerapan PHT disarankan untuk memilih pestisida dengan LD 50 yang tinggi. Kompatibilitas Pestisida
Adalah kesesusaian antara satu jenis pestisida untuk dicampur dengan pestisida lain tanpa menimbulkan dampak negatif dari pencampuran itu.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar