PERJALANAN PESTISIDA SETELAH PENYEMPROTAN



Setelah melakukan penyemprotan, maka pestisida akan terkena pengaruh lingkungan. Dengan mengetahui pengaruh yang akan terjadi setelah pestisida disemprotkan, maka akan sangat membantu untuk membuat program penyemprotan sehingga pemakaian pestisida bisa mengikuti prinsip 4 tepat.

Setelah penyemprotan, kemungkinan pertama yang akan terjadi adalah tiupan angin terhadap kabut semprot, sehingga pestisida akan jatuh di tempat yang tidak diharapkan. Walaupun kabut semprot dapat mengenai sasaran, tetapi sebarannya sudah tidak merata, atau terlalu banyak kabut semprot yang terbuang, sehingga terjadi pemborosan pestisida. Kalau hal ini terjadi pada herbisida, maka tanaman utama akan beresiko terkena kabut semprot. Oleh karena itu disarankan penyemprotan tidak dilakukan saat angin bertiup kencang. Kemungkinan lain yang akan terjadi adalah :

  1. Run off, sebagian kabut semprot yang membasahi daun akan mengalir dan jatuh ke tanah, tetesan pestisida yang jatuh ke tanah ini berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. 
  2. Penguapan, sebaiknya penyemprotan tidak dilakukan saat matahari terik. 
  3. Fotodekomposisi, penguraian pestisida menjadi bentuk yang tidak aktif karena pengaruh cahaya, sehingga efektifitas pestisida berkurang. 
  4. Penyerapan oleh partikel tanah, menyebabkan tertimbunnya sisa pestisida di dalam tanah sehingga menyebabkan pencemaran tanah. Selain itu penyerapan oleh tanah juga akan menurunkan efektifitas pestisida yang memang ditujukan untuk mengendalikan OPT yang terdapat di dalam tanah. 
  5. Pencucian pestisida oleh air hujan dan terbawa ke dalam lapisan tanah bagian bawah sehingga mencemari sumber air tanah. 
  6. Reaksi kimia, yaitu perubahan molekul pestisida menjadi bentuk yang tidak aktif atau tidak beracun. 
  7. Perombakan oleh mikroorganisme, bahan pembentuk pestisida setelah jatuh ke tanah akan menjadi bagian tubuh mikroorganisme.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar